Penilaian Warna Secara Diskripsi
Mendiskripsi suatu warna tidaklah mudah. Warna merahnya lombok
berbeda dengan merahnya apel, merahnya tomat, merahnya udang rebus merahnya daging ikan dan merahnya daging ayam. Bermacammacam warna merah itu semua disebut merah namun jika mereka

dijejerkan dan dibandingkan akan tampak semua warna merah itu tidak
sama.
Cara paling sederhana untuk menyatakan suatu warna adalah dengan
memperagakan (display) warna yang dimaksud. Dalam dunia usaha
peragaan warna di lakukan dengan peragaan contoh produk yang
disebut cuplikan peraga, oleh penjual dan pembeli. Cara ini tidak selalu
praktis. Sementara itu cuplikan peraga (speciment) itu warnanya dapat
mengalami perubahan, sehingga tidak sama lagi dengan warna populasi
yang diwakilinya.
Diskripsi warna biasanya digunakan untuk menilai suatu warna pada
suatu jenis komoditas tertentu atau untuk tujuan spesifik. Diskripsi
berbagai warna merah untuk tomat tidak berlaku untuk daging. Cara
diskripsi warna hanya cocok untuk menilai produk yang warnanya
spesifik namun terjadi variasi atau penyimpangan warna yang
menyebabkan mutu produk itu berubah. Variasi warna itu dinyatakan
dengan berbagai diskripsi warna yang dilakukan dan diurut secara
sistematik kemudian disusun dalam bentuk tabel.
Setiap kali menilai warna produk, dilakukan dengan cara mencocokan
keadaan warna produk yang terlihat dengan diskripsi warna yang
tertulis pada tebel. Contoh-contoh diskripsi warna untuk menilai mutu
produk pangan di Amerika Serikat dapat di temui untuk komoditas
daging sapi, lemak sapi, madu, mentega. Komoditas lain yang h=juga
mempunyai diskripsi baku mutu wara ialah kapas, tepung terigu dan
tembakau.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Media

Jenis Kunci Stapel / Tumpukan Barang di Gudang

Cara penyimpanan bahan serealia