Membuat buah nanas dalam kaleng

Buah nanas dalam kaleng
       Pengalengan buah dimaksudkan untuk memperpanjang masa simpan buah, mempertahankan nilai gizi, mempermudah pemasaran dan transportasi, serta meningkatkan nilai ekonomi buah. Di samping nanas, buah-buahan lain, seperti papaya, mangga, rambutan, kedondong dan sebagainya, juga dikalengkan.

       Prinsip pengalengan semua buah adalah sama, yaitu pengepakan buah di dalam wadah gelas atau kaleng, yang tertutup rapat sehingga tidak dapat dimasuki udara dan mikro organisme pembusuk. Kaleng beserta isinya dipanaskan untuk menghancurkan semua mikro organisme pembusuk dan pathogen (penyebab penyakit) yang mungkin ada di dalam buah. Proses pemanasan ini harus secepatnya diikuti dengan proses pendinginan, untuk mencegah terjadinya “over cooking” dan aktifnya kembali mikro organisme yang tahan panas.
       Sebagai media perendam, digunakan larutan gula (sirup). Sirup ini berfungsi sebagai komponen pencipta rasa manis dan sekaligus sebagi bahan pengawet. sirup yang umum digunakan adalah larutan gula 50 – 60 persen.
bahan-bahan:

-        buah nanas

-        gula 

-        air

peralatan:

-        gelas jars atau kaleng (“plain tin cans”)

-        pisau “stainless steel”

-        “retort” atau panci pemanas

-        penutup kaleng (“double seamer”)

-        kompor

Cara pembuatan:

1.  Buah nanas yang digunakan harus cukup matang. Buah nanas yang masih berwarna hijau akan menghasilkan flavor yang kurang baik, sedangkan yang terlalu matang akan mempunyai tekstur yang terlalu lunak. Buah nanas harus diseleksi dengan teliti, diusahakan agar tingkat kematangan buah yang digunakan sama. Buah nanas yang lunak, lembek berair, busuk serta yang menunjukkan kelainan-kelainan lainnya supaya disingkirkan.

2.  Buah nanas yang terpilih, dicuci dengan air bersih. Kedua bagian ujungnya dipotong dengan pisau “stainless steel” yang tajam. Selanjutnya dikupas kulitnya dan dibuang bagian “mata”nya.

3.  Buah nanas dibelah melintang menjadi beberapa bagian, dengan ketebalan masing-masing sekitar 1 – 1 ½ cm. Bagian tengahnya (“hati”) dihilangkan, sehingga berbentuk lingkaran yang kkosong di bagian tengahnya.

4.  Potongan-potongan buah nanas dimasukkan ke dalam wadah gelas atau kaleng yang telah disterilkan. Pengisian disusun secara rapi, sampai mencapai batas 1-2 cm dari permukaan wadah. Ke dalam wadah selanjutnya dimasukkan sirup dilakukan sampai semua buah terendam.

5.  Wadah beserta isinya dipanaskan di dalam panci yang berisi air mendidih selama 15-20 menit. Permukaan air harus lebih rendah dari permukaan kaleng, supaya air tidak masuk ke dalam kaleng. Cara pemanasan ini di dalam teknologi pengolahan, lazim disebut “exhausting”. Setelah proses pemanasan selesai, wadah secepatnya ditutup dengan menggunakan alat penutup kaleng (“double seamer”).

6.  Wadah yang sudah tertutup rapat, selanjutnya dipanaskan di dalam “retort”, dan disterilasi dengan suhu 121 derajat celcius selama tiga puluh menit. Jika alat ini tidak tersedia, dapat juga dilakukan dengan cara merebus di dalam panci yang berisi air mendidih.

7.  Wadah beserta isinya yang telah disterilkan, secepatnya didinginkan di dalam air yang mengalilr. Setelah dingin dilap dengan lap kering. Buah nanas dalam kaleng siap untuk disimpan atau dijual.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Media

Jenis Kunci Stapel / Tumpukan Barang di Gudang

Cara penyimpanan bahan serealia