Pengujian Kandungan Karbohidrat
Pengujian Kandungan Karbohidrat
Karbohidrat merupakan salah satu komponen nutrisi yang banyak
dimanfaatkan sebagai sumber pangan. Dengan demikian,
keberadaannya dalam bahan pangan sangat penting.
Keberadaan karbohidrat dalam bahan pangan dinyatakan dalam bentuk gula,
glukosa, sakarosa, pati atau serat kasar.
Karbohidrat merupakan kelompok nutrien penting di dalam menu/diet
dan berfungsi sebagai sumber energi. Karbohidrat mengandung unsurunsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O). Karbohidrat
diproduksi di dalam tanaman melalui proses fotosintesis.
Karbohidrat dibagi menjadi 3 kelompok utama didasarkan atas ukuran
dari molekulnya, yaitu monosakarida, disakarida, dan polisakarida.
Monosakarida dan disakarida sering dikenal juga dengan sebutan gula
(sugar). Sedangkan polisakarida dikenal sebagai non gula (non-sugars),
misalnya pati. Pengelompokan atau pembagian karbohidrat
berdasarkan ukuran molekulnya diklasifikasikan sebagai berikut :
monosakarida, oligosakarida, polisakarida. Monosakarida terdiri atas 1
unit glukosa. Oligosakarida merupakan kelompok karbohidrat yang
terdiri atas 2-10 unit monosakarida, sedangkan polisakarida terdiri atas
banyak (lebih dari 10) unit monosakarida.
Untuk menghasilkan data yang akurat, analisis karbohidrat harus
diawali dengan persiapan sampel secara baik, persiapan peralatan,
pereaksi, dan metode analisis, pelaksanaan analisis, dan akhirnya
perhitungan. Persiapan sampel yang dikerjakan berdasarkan prosedur
yang benar.
Analisis kualitatif karbohidrat Karbohidrat merupakan senyawa
metabolit primer selain protein dan lipid. Karbohidrat mempunyai
peranan yang penting dalam kehidupan manusia, antara lain adalah
sebagai sumber tenaga dan penghasil panas tubuh. Adanya karbohidrat
dapat diidentifikasi dengan menggunakan berbagai macam metode.
Banyak cara yang dapat digunakan untuk menentukan banyaknya
karbohidrat dalam suatu bahan yaitu antara lain dengan cara kimiawi,
cara fisik, cara enzimatik atau biokimiawi dan cara kromatografi. Dalam
ilmu dan teknologi pangan, analisa karbohidrat yang biasa dilakukan
misalnya menentukan jumlahnya secara kuantitatif dalam rangka
menentukan komposisi suatu bahan makanan, penentuan sifat fisis atau
kimiawinya yang berkaitan dengan kekentalan, kelekatan, stabilitas
larutan dan tekstur hasil olahannya.
Karbohidrat yang berbentuk polimer memiliki ukuran molekul yang
sangat besar dan kompleks serta memiliki satuan monomer berbagai
jenis menyebabkan karbohidrat sulit ditentukan jumlah sebenarnya.
Sering jumlah karbohidrat hanya dapat dinyatakan sebagai jumlah
monomer penyusunnya saja misalnya sebagai heksosa atau pentosa
total. Bahkan untuk senyawa polimer yang homogen misalnya pati yang
terdiri dari monomer glukosa saja, masih memerlukan kurva standar
yang menunjukan hubungan antara jumlah pati murni dengan
indikatornya (misalnya gula reduksi hasil hidrolisanya). Karena
terdapat perbedaan ukuran molekul antara jenis pati yang satu dengan
yang lainnya dan sulit mendapatkan pati yang betul-betul murni yang
bebas air dan senyawa-senyawa lain, maka cara analisa penentuan
jumlah pati yang sebenarnya menjadi sangat sulit.
Karbohidrat merupakan salah satu komponen nutrisi yang banyak
dimanfaatkan sebagai sumber pangan. Dengan demikian,
keberadaannya dalam bahan pangan sangat penting.
Keberadaan karbohidrat dalam bahan pangan dinyatakan dalam bentuk gula,
glukosa, sakarosa, pati atau serat kasar.
Karbohidrat merupakan kelompok nutrien penting di dalam menu/diet
dan berfungsi sebagai sumber energi. Karbohidrat mengandung unsurunsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O). Karbohidrat
diproduksi di dalam tanaman melalui proses fotosintesis.
Karbohidrat dibagi menjadi 3 kelompok utama didasarkan atas ukuran
dari molekulnya, yaitu monosakarida, disakarida, dan polisakarida.
Monosakarida dan disakarida sering dikenal juga dengan sebutan gula
(sugar). Sedangkan polisakarida dikenal sebagai non gula (non-sugars),
misalnya pati. Pengelompokan atau pembagian karbohidrat
berdasarkan ukuran molekulnya diklasifikasikan sebagai berikut :
monosakarida, oligosakarida, polisakarida. Monosakarida terdiri atas 1
unit glukosa. Oligosakarida merupakan kelompok karbohidrat yang
terdiri atas 2-10 unit monosakarida, sedangkan polisakarida terdiri atas
banyak (lebih dari 10) unit monosakarida.
Untuk menghasilkan data yang akurat, analisis karbohidrat harus
diawali dengan persiapan sampel secara baik, persiapan peralatan,
pereaksi, dan metode analisis, pelaksanaan analisis, dan akhirnya
perhitungan. Persiapan sampel yang dikerjakan berdasarkan prosedur
yang benar.
Analisis kualitatif karbohidrat Karbohidrat merupakan senyawa
metabolit primer selain protein dan lipid. Karbohidrat mempunyai
peranan yang penting dalam kehidupan manusia, antara lain adalah
sebagai sumber tenaga dan penghasil panas tubuh. Adanya karbohidrat
dapat diidentifikasi dengan menggunakan berbagai macam metode.
Banyak cara yang dapat digunakan untuk menentukan banyaknya
karbohidrat dalam suatu bahan yaitu antara lain dengan cara kimiawi,
cara fisik, cara enzimatik atau biokimiawi dan cara kromatografi. Dalam
ilmu dan teknologi pangan, analisa karbohidrat yang biasa dilakukan
misalnya menentukan jumlahnya secara kuantitatif dalam rangka
menentukan komposisi suatu bahan makanan, penentuan sifat fisis atau
kimiawinya yang berkaitan dengan kekentalan, kelekatan, stabilitas
larutan dan tekstur hasil olahannya.
Karbohidrat yang berbentuk polimer memiliki ukuran molekul yang
sangat besar dan kompleks serta memiliki satuan monomer berbagai
jenis menyebabkan karbohidrat sulit ditentukan jumlah sebenarnya.
Sering jumlah karbohidrat hanya dapat dinyatakan sebagai jumlah
monomer penyusunnya saja misalnya sebagai heksosa atau pentosa
total. Bahkan untuk senyawa polimer yang homogen misalnya pati yang
terdiri dari monomer glukosa saja, masih memerlukan kurva standar
yang menunjukan hubungan antara jumlah pati murni dengan
indikatornya (misalnya gula reduksi hasil hidrolisanya). Karena
terdapat perbedaan ukuran molekul antara jenis pati yang satu dengan
yang lainnya dan sulit mendapatkan pati yang betul-betul murni yang
bebas air dan senyawa-senyawa lain, maka cara analisa penentuan
jumlah pati yang sebenarnya menjadi sangat sulit.
Komentar
Posting Komentar