Cara penyimpanan bahan serealia
SEREALIA
Serealia adalah jenis biji-bijian yang merupakan family gramineae (rumput-rumputan). Adapun jenis jenis serealia yang umum dijadikan makanan pokok di seluruh dunia antara lain: beras (Oryza sativa),gandum (Tritium vulgare),sorgum (Sorghum vulgare),jagung (Zea mays),serta bijian lainnya.
Penyimpanan serealia
Padi
Serealia jenis beras dapat di lakukan dengan curah (bulk) atau dibungkus karung. Adapun faktor-faktor yang harus di perhatikan dalam penyimpananjenis serealia ini antara lain:
- Faktor internal beras atau serealia
- a) Kadar air
Kadar air dalam serealia merupakan sifat yang paling dominan mempengaruhi daya tahan beras untuk di simpan tanpa menjadi rusak dan busuk diserang hama gudang. Kadar air yang aman untuk menyimpan biji-bijian adalah 13-14%. Serta kelembapan relatif kesetimbangan (RH) sekitar 70% dan massa udara 0,70 pada suhu normal 27-300C.
- b) Kadar butir patah ( pecah)
Patah ialah bila biji beras pecah menjadi kurang dari ¼ ukuran biji awal. Biji yang patah sangat mudah diserang hama gudang baik jasad renik atau serangga. Pada umumnya batas kadar biji patah yaitu kurang dari 25% dari 100gr biji tersebut.
- c) Kadar biji rusak atau benda asing lainnya
Biji rusak ialah bila bewarna lain dari umumnya. Warna umum beras adalah putih bening dan sedikit abu2. Sedangkan warna yang dianggap tidak normal adalah hijau, kuning ,hitam. Warna hijau dan kapur menandakan biji gabah terlalu muda saat dipanen. Warna kuning sampai hitam biasanya disebabkan oleh pengaruh panas dan serangan jamur atau Penicillium islandicum dan Penicillium citrium. Adapun batas butir yang rusak adalah 5%.
Yang disebut benda asing adalah benda-benda bukan beras seperti kerikil, butir tanah liat kecil. Hal ini dapat mempengaruhi mutu beras karna benda asing biasanya terkontaminasi dengan jasad renik yang dapat menimbulkan kerusakan. Jumlah biji-bijian (serealia) yang akan sesuai harus sesuai dengan luasnya penyimpan ( harus lapang).
- Faktor eksternal ( ekosistem penyimpanan )
Lingkungan penyimpanan dipengaruhi oleh 3 hal yaitu;
- Faktor abiotik (faktor lingkungan ) dan faktor biotik ( biologi )
- Massa udara sekitar 0,62-0.70
- Kelembapan udara ( Rh )
- Pindah panas dan migrasi air;
- Sumber panas baik internal (dari aktivitas jasad renik dalam serealia ) atau eksternal (dari perbedaan suhu siang dan malam)
- Proses respirasi biji-bijian yang menghasilkan 26.100 kJ untuk tiap kg biji-bijian. Besarnya jumlah respirasi memberi kemungkinan digunakan untukpengeringan biji-bijian secara alami.
- Migrasi intergranulasi secara konveksi pada penyimpanan biji-bijian. Pada bagian yang lebih dingin dapat terjadi pengembunan yang mengakibatkan berbagai kerusakan.
- Tekhnik penyimpanan
Terdapat 4 tekhnik penyimpanan biji-bijian yaitu ;
- Penyimpanan pada kadar air normal
Penyimpanan dengan sistem aerasi yaitu;penyimpanan beras pada kadar air normaldengan prosedur penyimpanan pembersihan,pengeringan dan pemberirian desinvektan dan menggunakan beberapa tekhnik antara lain; ventilasi alami (mengeluarkan kelebihan uap air 1-2%),ventilasi mekanik (mengontrol migrasi air), pergerakan (perpindahan bij-bijian dari 1 tempat ke tempat lainnya), pengeringan artifisial (pemanasan udara sampai 5-100C di atas suhu awalnya yang menurunkan kelembapan sekitar 30%)
- Penyimpanan pada kadar air tinggi
Di daerah tropis dapat dikembangkan penyimpanan biji-bijian dalam keadaan basah,dimana Aw 0.60 hingga 0.85dengan dilengkapi cara stabilitas kimia (dengan as.organikdan garam), iradiasi sinar gamma (dengan batas 10 Kgy atau 1000 Krad), penyimpanan anaerobik ketat(dengan kadar oksigen rendah atau vakum),penyimpanan pada suhu rendah sekitar 100C.
- Penyimpanan vakum
Penyimpanan vakum adalah penyimpanan produk pertanian dalam wadah tertutup sehingga terlindung dari pengaruh udara dan air dari luar. Keuntungannya adalah; kecil kemungkinan masuknya serangga dan binatang ke dalam wadah, mencegah pertumbuhan kapang.Namun selain itu terdapat beberapa kerugian penyimpanan vakum adalah;perubahan suhu,bau,rasa,kadar air,keasaman dan kualitas tepung (gluten) dan komposisi udara.
- Penyimpanan modifikasi atmosfer
penyimpanan biji-bijian dengan menambahkan nitrogen dan campuran co2 guna menurunkan kadar o2 selama 10 bulan. Namun,setelah itu akan terdeteksi gas lain yaitu “alkohol iso-amylique” dan “phenyl-etanol” yang merupakan suatu petunjuk adanya proses fermentasi.
- Bentuk dan tata cara penyimpanan
Penyimpanan biji-bijian ada 2 yaitu; penyimpanan secara domestik (tradisional) yang bertujuan untuk persediaaan hingga masa panen berikutnya tiba, dan juga penyimpanan komersial (karung dan sak) untuk dijual belikan.Tata cara penyimpanan biji-bijian di karung di dalam gudang juga harus teratur dan sistematik. Karung bijian harus disimpan dengan tertib dan bagian bawahnya jangan langsung menyentuh lantai tapi harus di beri alas kayu. Hal itu dimaksudkan agar biji-bijian tidak mengambil dingin dari lantai dan juga tidak akan basah bila lantai terkena air,dan di bawah alas kayu masih terdapat ruang untuk aliran udara yang memudahkan ventilasi.
Jagung
Upaya untuk mempertahankan kualitas jagung pada waktu penyimpanan dan pergudangan dapat ditempuh dengan menggunakan kabon disulfida (CS2), penyimpanan diatas para-para, penyimpanan dengan karung dan penyimpanan dengan silo bambu semen, sedangkan untuk penyimpanan benih jagung dengan menggunakan jerigen plastik, botol dan wadah dari logam.
Beberapa cara penyimpanan jagung
- Menggunakan Karbon Disulfida (Cs2)
Penggunaan karbon disulfida (CS2) cair dapat menekan kerusakan jagung pipil selama penyimpanan. Teknik penggunaan CS2 tidak sulit, karena CS2 cair mudah teroksidasi, sehingga terbentuk CO2 dan SO2 yang bersifat toksin terhadap serangga (inago, larva dan telur), serta menghambat mikroorganisme. Penggunaan CS2 dosis 0.25 cc/kg dengan kadar air 10 % jagung pipil dapat memperpanjang daya simpan jagung pipil sampai dua tahun dengan kerusakan kurang dari satu persen.
- Penyimpanan Di Atas Para-Para
Penyimpanan jagung dapat dilakukan dalam bentuk tongkol berkelobot pada para-para yang ditempatkan di bawah atap maupun di atas dapur. Dapat pula dilakukan dalam bentuk tongkol pada para-para dan pada langit-langit rumah yang dilengkapi dengan kawat anti tikus. Para-para di atas dapur dapat memperoleh asap yang meninggalkan residu yang bersifat anti terhadap bakteri, jamur maupun serangga. Dengan demikian dapat menjamin jagung disimpan dalam waktu yang cukup lama.
- Penyimpanan Dengan Karung
Faktor utama yang perlu mendapatkan perhatian adalah kebersihan dan ketahanan dari jenis wadahnya. Wadah harus bersih dan tidak bocor,sehingga biji jagung tidak mudah mengalami serangan oleh hama dan penyakit. Oleh sebab itu gunakan karung plastik yang dilapis dengan karung goni.Penyimpanan dalam bentuk pipilan sebaiknya kadar airnya diatur setelah mencapai 13-14%. Karena kadar air di atas 14% merupakan kondisi yang baik untuk pertumbuhan jamur. Kontaminasi jamur dapat memproduksi bermacam-macam toxin (racun) antara lain aflatoksin dan hama-hama gudang, sehingga menyebabkan kerusakan. Wadah yang digunakan sebaiknya menggunakan karung plastik (plyethelene), karena jagung yang disimpan dalam karung plastik ternyata mempunyai daya simpan lebih lama dibanding jagung yang disimpan dalam karung goni. Wadah yang digunakan sebaiknya dibersihkan terlebih dulu, bila perlu disemprot dengan cairan insektisida Silosan 25 EC 2% dan Damfin 50 EC dosis 500 cc / 10 lt untuk 500 m2.
- Penyimpanan Dengan Silo Bambu Semen
Jagung dapat disimpan dalam silo bambu semen. Silo ini mudah didapat karena bahan bangunannya mudah diperoleh di pedesaan. Kapasitas silo adalah 1.000 kg (1ton) dengan ukuran 125 cm dan tinggi 100 cm. Cara penyimpanannya yaitu jagung pipilan dikeringkan sampai kadar air mencapai 12,5 – 13 %, kemudian diangin-anginkan selama 2 – 4 jam dan dimasukkan ke dalam silo.. Penyimpanan jagung dengan silo bambu semen dapat bertahan 4 – 8 bulan tanpa ada hama gudang.
Gandum
Penyimpanan merupakan proses untuk mempertahankan bahan/hasil produksi agar tetap dalam keadaan baik dalam jangka waktu tertentu. Penyimpanan gandum dapat dilakukan dengan sistem curah atau menggunakan kemasan/wadah seperti karung plastik, dan lain-lain.
Sorgum
Penyimpanan sederhana adalah dengan cara menggantungkan malai sorghum di ruangan di atas perapian dapur. Cara ini berfungsi ganda yaitu untuk melanjutkan proses pengeringan dan asap api berfungsi pula sebagai pengendalian hama selama penyimpanan.
Beras sorgum yang telah di masukkan ke dalam karung goni atau tanpa pengarungan perlu di simpan di dalam gudang yang memenuhi syarat penggudangan. Syarat-syarat penggudangan antara lain: bebas dari serangan hama dan penyakit, suhu dan kelembaban terawasi dan pengendalian udara yang teratur. Sebelum disimpan biji harus kering, bersih dan utuh (tidak pecah).
Beras sorgum yang telah di masukkan ke dalam karung goni atau tanpa pengarungan perlu di simpan di dalam gudang yang memenuhi syarat penggudangan. Syarat-syarat penggudangan antara lain: bebas dari serangan hama dan penyakit, suhu dan kelembaban terawasi dan pengendalian udara yang teratur. Sebelum disimpan biji harus kering, bersih dan utuh (tidak pecah).
Produk setengah jadi serealia
Produk olahan ½ jadi serealia antara lain; pasta,rengginang beras instan, tepung beras, maizena, tepung terigu(sebagai bahan dasar pembuatan roti,mie,spageti,makroni,biskuit,dll),keripik jagung atau tortila,emping jagung, marning jagung, kerupuk jagung.
Komentar
Posting Komentar